0 comments

mari melakukan penelitian sosial

Standar kompetensi
-Mempraktekkan metode penelitian sosial

kompetensi dasar
-Melakukan penelitian sosial.

Metode Penelitian Sosial Sederhana

Pendahuluan
Sepertihalnya dengan  ilmu pengetahuan yang lain, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang lahir, tumbuh, dan berkembang.  Agar dapat tumbuh dan berkembang, sosiologi menuntut para ahlinya untuk melakukan kegiatan yang disebut penelitian sosial. Melalui penelitian sosial, para ahli sosiologi mengumpulkan data yang dapat menambah pengetahuan orang-orang yang mempelejari sosiologi, melalaui penelitian sosial para ahli sosiologi menemukan fakta baru yang memperluas cakrawala serta memperdalam pemahaman tentang masyarakat dan hubungan-hubungan sosial yang terjadi di dalamnya.
Apakah penelitian itu?
Penelitian merupakan upaya (1) menemukan, (2) mengembangkan, (3) menguji  kebenaran suatu pengetahuan melalui prosedur ilmiah,  bukan secara nonilmiah, seperti: (1) coba-coba, (2) kharisma, (3) akal sehat/common sense,  (4) spekulasi, (5) kebetulan, (6) takhayul,  (7) Intuisi,  (8) wahyu, dll.).
Apakah prosedur ilmiah?
Apakah anda ingat apa yang oleh Comte disebut tahap positif? Suatu tahap pemikiran masyarakat yang memandang pentingnya pepecahan masalah atau persoalan masyarakat dengan cara-cara yang rasional, empirik, dan objektif.  Demikian juga yang disebut prosedur ilmiah.
John Dewey (1933) memberikan garis-garis besar dari apa yang disebut metode ilmiah yang meliputi lima taraf, yakni: (1) the felt need, (2) the problem, (3) the hypothesis, (4) collection of data as evidence, dan (5) concluding bilief. Kelley melengkapinya dengan satu taraf lagi, yakni; (6) general value of conclusion. Berikut akan dijelaskan satu per satu.
The felt need. Dalam taraf ini orang merasakan kesulitan untuk menyesuaikan dirinya terhadap kebutuhan atau tujuan-tujuan masyarakat, atau untuk menemukan ciri-ciri dari suatu objek, atau untuk menerangkan sesuatu kejadian yang terjadi tiba-tiba dan tidak terduga.
The problem. Orang merumuskan kesulitan-kesulitan itu sebagai masalah atau problema, yakni sesuatu yang terjadi dalam kenyataan (das sein) namun tidak sesuai dengan harapan (das sollen), atau sebagai sesuatu yang tidak diketahui who, what, where, when, why dan how-nya.
The hypothesis. Langkah yang ketiga adalah mengajukan kemungkinan pemecahannya atau mencoba menerangkannya, berupa terkaan-terkaan, kesimpulan sementara, teori-teori, kesan-kesan umum, atau apapun yang masih belum dapat dipandang sebagai sebuah konklusi yang final.
Collection of data as evidence. Selanjutnya bahan-bahan, informasi-informasi, atau bukti-bukti dikumpulkan, dan melalui pengolahan-pengolahan yang logis dan sistematik dijadikan bukti atas hipotesis yang telah dirumuskan.
Concluding bilief. Berdasarkan  bukti-bukti yang sudah diolah  maka akan terbukti hipotesis, teori atau kesan-kesan yang telah dirumuskan apakah “benar” atau “salah”, “diterima” atau “ditolak”.
General value of the conclusion. Akhirnya, apabila suatu pemecahan masalah telah dipandang tepat, maka disimpulkan implikasi-implikasinya untuk masa depan.
Dari serangkaian prosedur ilmiah sebagaimana disebutkan oleh Dewey tersebut, dapat disarikan secara sederhana bahwa suatu kegiatan penelitian harus mengikuti prosedur ilmiah dengan mengikuti tahap-tahap sebagai berikut.
  1. Perumusan kesulitan sebagai MASALAH (kenyataan/das sein yang tidak sesuai dengan harapan/das sollen)
  2. Hipotesis (dugaan  sementara/asumsi berdasar pengalaman, akal sehat, prediksi, pengetahuan atau teori yang sudah-sudah)
  3. Pengumpulan Data (untuk bukti hipotesis:  observasi,  wawancara, angket, analisis isi media massa, test, dll)
  4. Simpulan (dirumuskan berdasarkan data yang telah terkumpul)
Berdasarkan simpulan-simpulan dari suatu gejala sosial, sosiolog dapat memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait untuk memecahkan suatu masalah.
Macam-macam penelitian
  1. Menurut Kegunaannya:  (a) Penelian Dasar, (b) Penelitian Terapan
  2. Menurut Metodenya: (a) Penelitian Eksperimental , (b) Ekspost Facto
  3. Menurut Tujuannya: (a) Penjajakan (eksploratif), (b) developmental (pengembangan ), dan (c) Verivikatif (menguji kebenaran)
  4. Menurut Taraf/tingakatan penjelasan: (a) Deskriptif  (menggambarkan fakta), dan (b) Inferensial (menjelaskan hubungan/keterkaitan antar gejala/variable)
  5. Menurut Populasinya: (a) Survey, (b) Sensus
  6. Menurut bidangnya:  (a) Sosial, (b) Kealaman, dan (c) Humaniora
  7. Menurut tempatnya: (a) lapangan/kancah, (2) laboratorium, (3) kepustakaan
  8. Menurut pendekatan/teknik analisis : (a) kualitatif, (b) kuantitatif.
Prosedur Penelitian
Terdapat empat tahap  pokok yang harus dilalui dalam melaksanakan penelitian, yaitu
  1. Penyusunan Rancangan Penelitian
  2. Pengumpulan Data
  3. Analisis Data
  4. Pelaporan
Penyusunan Rancangan Penelitian (istilah lain: design, proposal, dll)
Langkah-langkah:
  1. Menentukan topik/masalah
  2. Merumuskan masalah dan hipotesis
  3. Mengenali jenis-jenis data yang akan dikumpulkan (data primer dan data sekunder, data kategorik dan data statistic, data nominal, interval,  dan berjenjang)
  4. Menentukan pendekatan (kuantitatif-kualitatif), metode (eksperimen, ekspos fakto, laboratorium, lapangan, sensus, survey), dan teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, angket, dokumen, bahan pustaka, analisis isi media massa)
  5. Merumuskan dan memilih pertanyaan-pertanyaan penting penelitian (menyusun instrument)
  6. Memilih subjek (populasi dan sampel)
Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Menentukan Topik/Masalah Penelitian
  • Masalah merupakan hal yang terjadi  tidak sesuai dengan harapan. Gap/kesenjangan  antara das sein (kenyataan) dengan das sollen (harapan). Dapat berupa: kesenjangan, ketidaktahuan, kemunduruan, rendahnya prestasi, dst)
  • Masalah dapat ditemukan melalui berbagai sumber, seperti: (1) bahan bacaan, (2) pertemuan ilmiah/seminar, diskusi, (3) pernyataan dari para pemegang otoritas,  (4) pengamatan sepintas, (5) pengalaman pribadi, atau (6) perasaan/intuisi.
2. Merumuskan masalah.
Masalah dirumuskan dalalan kalimat pertanyaan  (askadimba = apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana). Contoh: (1) Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan orangtua dengan prestasi belajar anak? (2) Apakah ada perbedaan kemampuan beradaptasi antara laki-laki dengan perempuan? (3) Apakah ada perbedaan motif berprestasi antara siswa asal luar kota dengan dalam kota? (4)Apakah ada pengaruh penilaian tentang iklim sekolah dengan prestasi belajar? (5)Apakah ada hubungan antara intensitas merokok dengan kecenderungan menggunakan narkonba?
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang secara teoritik paling mungkin atas masalah yang diajukan.
Dirumuskan dalam kaliman pernyataan.
Macam:
1)      Hipotesis nol = menyatakan tidak ada hubungan, pengaruh , atau perbedaan
2)      Hipotesis alternative nondireksional
3)      Hipotesis alternative direksional positif (berbanding lurus)
4)      Hipotesis altarnative direksional negatif (berbanding balik)
Contoh:
  • Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin tinggi prestasi belajar anak
  • Laki-laki lebih mampu beradaptasi daripada perempuan
  • Siswa berasal dari kota memiliki motif berprestasi yang lebih tinggi daripada siswa yang berasal dari luar kota
4. Mengenali Variabel
Variabel merupakan gejala yang nilainya bervariasi. Variabel dapat juga disebut sebagai objek penelitian.
Macam variabel menurut hubungan antar-variabel:
  • Variabel dependen (variable terikat/dipengaruhi), yaitu variabel yang keadaannya dipengaruhi oleh variabel lain.
  • Variabel independen (variable bebas/pengaruh), yaitu variabel yang mempengaruhi keadaan variabel lain. Misalnya dalam kasus hubungan dua variabel, yaitu antara tingkat pendidikan dengan partisipasi kerja. Tingkat pendidikan merupakan variabel bebas, sedangkan partisipasi kerja merupakan variabel terikat.
  • Variabel antara (intervening-variable), variabel yang berada di antara variabel pengaruh dan variabel dipengaruhi, ketika variabel pengaruh tidak secara langsung mempengaruhi variabel dipengaruhi. Misalnya pengaruh dari tingkat pendapatan orangtua terhadap prestasi belajar anak. Tingkat pendapatan orang tua (variabel bebas) tidak secara langsung mempengaruhi prestasi belajar anak (variabel terikat), melainkan melalaui variabel antara, seperti fasilitas belajar dan lama waktu belajar.
Macam variabel menurut jenisnya
  • Variabel diskrit (tidak berjenjang/nominal/kategorik), misalnya jenis kelamin, agama yang dianut, jenis pekerjaan, dan sebagainya.
  • Variabel berjenjang (bertingkat/bersambungan/kontinus), misalnya umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan sebagainya.
Karakteristik hubungan di antara dua variabel atau lebih:
  • Hubungan/korelasi; hubungan jenis ini berlaku untuk hubungan  antara  variable kontinus (misalnya tingkat pendiidkan orangtua) dengan kontinus (misalnya prestasi belajar anak)
  • Pengaruh; hubungan jenis ini dapat berlaku untuk hubungan antara variable diskrit/kontinus dengan kontinus
  • Perbedaan; hubungan jenis ini dapat berlaku antara variable berjenis diskrit dengan kontinu
5. Menentukan subjek penelitian
Istilah-istilah yang harus dikenali sehubungan dengan subjek penelitian adalah populasi dan sampel. Populasi merupakan keseluruhan individu sejenis yang menjadi  subjek penelitian.  Apabila peneliti karena berbagai pertimbangan tidak memungkinkan untuk  meneliti seluruh populasi, maka diambil sebagian dari populasi sebagai representasi keseluruhan. Bagian dari populasi yang mewakili seluruh populasi ini disebut sampel. Pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara sembarang, melainkan harus dilakukan dengan cara-cara tertentu.
Teknik pengambilan sampel
a)      sample probabilita
  • acak sederhana (simple random sampling), dapat dilakukan dengan cara undian, mengikuti kelipatan bilangan tertentu, atau tabel bilangan random. Pengambilan sampel jenis ini dapat dilakukan kalau populasi keadaannya benar-benar homogen.
  • teknik acak berstratifikasi (stratified sampling), teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan karakteristik dan keterwakilan dari setiap kelas atau jenjang populasi.
  • teknik acak berkelompok (cluster sampling), yaitu teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan karakteristik dan keterwakilan dari setiap kelompok yang ada
b)      sample non-probabilita
  • aksidental sample (sering juga disebut insidental sampling, misalnya dalam meneliti kehidupan sosial para pengguna internet, maka setiap menemukan pengguna internet langsung dijadikan sebagai responden)
  • purposive sample (sampel bertujuan, misalnya dalam meneliti hubungan antara intensitas merokok dengan kecenderungan berbuat menyimpang, maka yang dijadikan responden hanya para perokok).
  • quota sample (sampel yang diambil dengan menetapkan jatah/quota dari setiap karakteristik populasi)
  • snow ball sample (peneliti hanya menentukan responden pertama, sedangkan responden selanjutnya ditentukan oleh responden sebelumnya)
Berapa jumlah sampel?
Besaran sampel, mempertimbangkan: (1) heterogenitas, semakin heterogen suatu populasi semakin menuntut jumlah sampel yang lebih banyak, (2)  jumlah variabel, semakin banyak variabel yang diteliti semakin menuntut jumlah sampel yang lebih banyak, dan (3)  akurasi hasil penelitian yang diharapkan, atau toleransi terhadap kesalahan prediksi. Semakin banyak jumlahsampel semakin akurat hasil penelitiannya.
6. Menyusun instrument pengumpulan data
Instrumen pengumpan data dapat berupa: (1) pedoman observasi, (2) pedoman wawancara, (3) test, atau (4) daftar pertanyaan atau angket.
Macam-macam pertanyaan:
  1. pertanyaan ttg. fakta:  umur, pendidikan, jk, agama, status perkawinan, dst.
  2. pertanyaan ttg. pendapat dan sikap: perasaan, pendapat atau sikap responden ttg. sesuatu
  3. pertanyaan ttg. informasi:       apa yang diketahui oleh responden, sejauh mana hal tersebut diketahui
  4. Pertanyaan ttg. persepsi diri: penilaian responden tentang perilakunya sendiri
Bentuk pertanyaan: terbuka, tertutup, kombinasi terbuka dan tertutup.
Pedoman singkat menyusun pertanyaan:
  1. Gunakan kata-kata yang dimengerti oleh semua responden
  2. Pertanyaan jelas dan khusus
  3. Hindarkan pertanyaan yang memiliki lebih dari satu pengertian
  4. Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
  5. Pertanyaan hendaknya berlaku bagi semua responden
  6. Pertanyaan sensitif tidak diletakkan pada AWAL atau AKHIR daftar pertanyaan
Mengumpulkan data
Data penelitian yang akan dipakai untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis dapat dilakukan dengan cara-cara, seperti:
1. Pengamatan atau observasi.
Dapat dilakukan dengan cara partisipatif –terlibat langsung dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang diobservasi—atau non partisipatif, tidak terlibat langsung dalam kehidupan sehari-hari/murni sebagai pengamat. Keunggulan dari teknik ini adalah tidak menganggu aktivitas responden. Data yang terkumpul lebih akurat pada observasi partisipatif, karena responden tidak sadar kalau sedang diamati.
2. Wawancara
Wawancara dapat dilakukan dengan pedoman wawancara maupun tidak. Keunggulan dari teknik wawancara adalah dapat menemukan data secara mendalam, karena responden berhadapan langsung dengan pengumpul data. Kelemahannya adalah mudah terpengaruhi oleh situasi, dan memakan waktu yang lama.
3. Angket
Dilakukan dengan cara responden diminta mengisi daftar pertanyaa. Keunggulan dari teknik ini adalah dapat dilakukan secara sistemetik dan dapat menjaring responden dalam jumlah banyak meskipun waktunya terbatas, responden dapat mengisi sesuai dengan waktu luangnya masing-masing.  Kelemahannya tidak dapat mengungkap situasi ketika responden menjawab suatu pertanyaan, kadang data tidak utuh atau tidak lengkap, dan  tidak dapat mengungkap peristiwa khusus.
4. Tes
Digunakan untuk mengetahui kemampuan responden dalam suatu bidang kompetensi tertentu. Soal-soal ulangan atau ujian pada dasarnya merupakan instrument penelitian yang berupa test. Yang lain misalnya test kecerdasan.
5. Dokumen
Data juga dapat diperoleh melalui dokumen, baik yang berupa tulisan, rekaman gambar, rekaman suara, foto, dan sebagainya.
Macam-macam data
1)      Menurut cara memperolehnya: data primer dan data sekunder
2)      Menurut jenisnya: data kualitatif dan data kuantitatif
3)      Menurut pengukurannya: diskrit/nominal, berjenjang/ordinal, interval.
Menganalisis data
a. Analisis kualitatif
Analisis data secara kualitatif dilakukan dengan mendeskripsikan dengan narasi hasil penelitian yang berupa data kualitatif, seperti keterangan-keterangan atau pernyataan-pernyataan responden. Deskripsi dilakukan dengan kata-kata.
b. Analisis kuantitatif
Analisis kuantitatif merupakan analisis menggunakan rumus-rumus statistic terhadap data hasil penelitian yang berupa angka-angka.
Rumus-rumus statistik sederhana dapat dipergunakan untuk penelitian-penelitian kuantitatif sederhana, seperti:
  • MEAN
  • MEDIAN
  • MODUS
  • PERSEN
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA
  1. Editing data (melihat kelengkapan data, kejelasan tulisan, pemahaman catatan, konsistensi data, uniformitas data, kesesuaian jawaban
  2. Koding (memberikan kode terhadap jawaban responden. Kode dapat berupa (a) atribut atau (b) indeks
  3. Tabulasi data (memasukkan data ke dalam tabel-tabel:  tally, lembaran kode, tabel distribusi frekuensi, tabel silang
  4. Menghitung dengan rumus statistic: mean, median, modus, persen, korelasi, dst.
MENULIS LAPORAN
Laporan penelitian diperlukan untuk mengkomunikasikan hasil penelitiankepada pihak lain. Secanggih apa pun metode penelitian, sepenting apa pun objek penelitian, tidak akan ada manfaatnya kalau hasilnya tidak dikomunikasikan kepada pihak lain.
Tubuh Laporan Penelitian
  1. Bagian Awal : halaman judul, daftar isi, daftar gambaar, daftar table, kata pengantar, motto, persembahan, ucapan terimakasih, abstrak,  dll.
  2. Bagian Isi/Inti: Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjuan Pustaka, Bab III Metodologi, Bab IV Hasil Penelitian, Bab V Penutup: Kesimpulan dan Rekomendasi/saran-saran (tidak harus lima Bab).
  3. Bagian Akhir: Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.
Catatan:
  1. Laporan penelitianmengggunakan bahasa dan teknik penulisan dengan ejaan yang  benar dan baku (ketentuan-ketentuan penulisan karya tulis)
  2. Menyebutkan sumber data (kutipan, kredit foto, pernyataan pemegang otoritas, dll).
READ MORE - mari melakukan penelitian sosial

0 comments

bagaimana merancang penelitian sosial ?

Standar kompetensi
-Mempraktekkan metode penelitian sosial

kompetensi dasar
-Merancang metode penelitian sosial secara sederhana.

Rancangan  penelitian sma Sosial SMA

Memasuki awal semester dua tahun pelajaran 2011/ 2012, siswa kelas XII dan guru berpacu dalam memperdalam materi pembelajaran. Hal ini terkait dengan alokasi waktu dan jadwal UN 2012. Untuk membantu persiapan siswa pada umumnya, saya mencoba menyusun materi Rancangan Penelitian Sosial untuk mata pelajaran Sosiologi XII IPS. Berikut petikan materi yang dimaksud.
Masalah penelitian ditimbulkan adanya kesenjangan (gap) antara kenyataan (das sein) dengan yang seharusnya (das sollen). Agar suatu masalah penelitian dapat dipecahkan, maka perlu kiranya disusun dalam bentuk rumusan masalah. Rumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal yang akan dicari jawabannya melakui kegiatan penelitian. Dengan demikian rumusan masalah memiliki fungsi untuk menegaskan hal-hal utama yang akan diteliti dari suatu masalah atau topik.
Dalam merumuskan masalah perlu diperhatikan hal berikut :
1. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
2. Masalah dirumuskan dalam susunan kalimat yang sederhana dan baku.
3. Masalah dirumuskan secara singkat, jelas, dan padat serta tidak menimbulkan  kerancuan pengertian.
4. Rumusan masalah harus mencerminkan keinginan yang hendak dicari.
5. Rumusan masalah tidak mempersulit pencarian data lapangan terutama data langka.
6. Rumusan masalah dapat dipakai untuk merumuskan hipotesis (jika perlu).
7. Rumusan masalah harus direfleksikan dalam judul penelitian.
Rumusan masalah harus dijabarkan secara operasional dan khusus/ spesifik dari judul penelitian. Rumusan hendaknya sejalan dengan jawaban yang akan disajikan dan disimpulkan. Perumusan yang tegas dan jelas akan digunakan sebagai penuntun/ pedoman untuk menyusun instrumen atau daftar pertanyaan untuk mengumpulkan data.
Rumusan masalah selalu berkaitan dengan bentuk rancangan penelitian yang meliputi : latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kepustakaan, hipotesis (jika perlu) dan batasan konsep. Agar rumusan masalah dapat bermanfaat dan baik, maka harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. masalah harus memiliki nilai penelitian.
a. masalah yang orisinal (belum ada/ tidak banyak yang meneliti)
b. masalah yang bermanfaat
c. masalah yang dapat diperoleh melalui cara ilmiah
d. masalah yang dirumuskan harus jelas dan padat.
e. dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
f. rumusan masalah harus etis
2. merumuskan masalah harus mempertimbangkan aspek lain :
a. minat peneliti
b. biaya
c. waktu
d. kesanggupan dan kemampuan peneliti
e. alat perlengkapan
3. masalah yang dipilih harus dapat dipecahkan variabelnya.
Dalam menentukan masalah penelitian, seseorang perlu kiranya mengetahui satu hal yang berkaitan dengan masalah yaitu variabel penelitian. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Atau dengan kata lain, faktor-faktor yang berperan dalam gejala yang akan diteliti, misal : tingkat pendapatan, status perkawinan, pendapatan, dan sebagainya.(http://www.sosiosejarah.com/2012/01/rancangan-penelitian-sosial-sma.html)
READ MORE - bagaimana merancang penelitian sosial ?

0 comments

penelitian sosial budaya (terkait sk/kd)

A. Pengantar
Penelitian dapat disebut sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
B. Pengertian Penelitian
Ada beberapa pengertian atau definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian penelitian antara lain sebagai berikut.
  1. Menurut Soerjono Soekanto,penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan konstruksi.
  2. Menurut John(1949),penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antara fakta sehingga menghasilkan dalil danhukum
  3. Usaha untuk menemukan,mengembangkan ,dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah (marzuki)
  4. Penelitian merupakan aktivitas dalam menelaah suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah secara terancang.(Sanapiah Faisal)
2. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan
Tentu saja pendekatan ini ada kebaikan dan ada pula kelemahannya. Kebaikannya karena subjek yang diamati sama sehingga faktor-faktor intern individu tidak berpengaruh terhadap hasil.Kelamahannya yaitu waktu penelitian sangat lama dan dkhawatirkan dalam jangka waktu yang lama ini telah banyak perubahan kondisi karena perkembangan zaman.
3. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu
Dilihat dari bidang yang diteliti maka penelitian dibedakan menjadi dua,yaitu bidang alam dan sosial.
a) Penelitian Bidang Alam
Objek penelitian ilmu alam yang objek dunia yang rill materill.
b) Penelitian Bidang Ilmu Sosial
Objek penelitian ilmu sosial adalah manusia dan fenomena-fenomena/gejala-gejala sosial.
4. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya
Jika ditinajau tempatnya maka terdapat penelitian laboratorium.
5. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel
Menurut Sutrisno Hadi,Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi
6. Penelitian Dilihat dari Wujud Data
Dilihat dari wujud datanya ,penelitian dapat dibagi menjadi dua ,yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
7. Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya
Penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis,yaitu penelitian deskriptif,yaitu penelitian yang melukiskan ,memaparkan,menuliskan,dan melaporkan suatu objek.
Penelitian inferensial,yaitu tidak hanya melukiskan peristiwa saja,tapi juga menarik kesimpulan umum dari masalah yang di teliti.
D. Penelitian Sosial Budaya
Objek penelitian sosial budaya adalah manusia dan fenomene-fenomena /gejala – gejala sosial budaya.
Penelitian dalam ilmu sosial menurut M.Nasir(1999)dapat disebut sebagai suatu proses yang terus-menerus ,kritis ,terorganisasi untuk mengadakan analisis dan mememberikan interpretasi terhadap fenomena sosial yang memiliki hubungan salig mengait.
Menurut Soerjono Soekanto(1995),penelitian sosiologis dapat dikatakan sebagai proses pengungkapan kebenaran berdasarkan penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal dalam sosiologi.
Adapun konsep-konsep dasar tersebut antara lain:
  1. Interaksi sosial
  2. Kelompok sosial
  3. Kebudayaan
  4. Lembaga sosial
  5. Lapisan sosial
  6. Kekuasaan dan wewenang
  7. Perubahan sosial
  8. Masalah sosial
Data-data yang diperlukan tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut.
  1. Pola interaksi sosial,yang berguna untuk menciptakan suasana kondusif bagi pembangunan
  2. Kelompok-kelompok sosial sebagai bagian dari masyarakat
  3. Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai yang mendukung pembangunan
  4. Stratifikasi sosial sebagai pembeda masyarakat dalam kelas-kelas sosial secara vrtikal.
  5. Lembaga-lembaga sosial sebagai kebutuhan dasar manusia dan kelompok sosial.
E. Rancangan Penelitian
Untuk mengadakan penelitian,siapapun dari dalam bidang ilmu apapun, serta dalam format penelitian bagaimanapun,tentunya harus melalui perencanaan yang sistematis.Tahapan-tahapan dalam mengadakan penelitian adalah sebagai berikut.
  1. Memilih masalah
  2. Studi pendahuluan
  3. Merumuskan masalah penelitian
  4. Merumuskan anggapan dasar (asumsi)
  5. Memilih metode
  6. Menentukan variable
  7. Menentukan dan menyusun instrumen
  8. Mengumpulkan data
  9. Analisis data
  10. Menarik kesimpulan
  11. Menulis laporan
Dalam desain penelitian sekurang-kurangnya memuat”
  1. Judul penelitian,
  2. Penegasan istilah,
  3. Alas an mengadakan penelitian,
  4. Tujuan penelitian,
  5. Kegunaan hasil penelitian,
  6. Landasan teori,
  7. Penelaahan kepustakaan,
  8. Metodologi
  9. Langkah-langkah ,
  10. Jadwal kerja,dan
  11. Pembiayaan.
Setiap akan memulai sebuah penelitian ,ada beberapa tahap yang perlu
dipersiapkan,antara lain sebagai berikut.
  1. Menentukan Masalah atau Topik Penelitian
  2. Studi Pendahuluan
  3. Perumusan Latar Belakang Masalah Penelitian
  4. Merumuskan Asumsi/Anggapan Dasar dan Hipotesis
  5. Pemilihan Metode Penelitian
Pada hakikatnya,metode penelitian itu ada dua,yaitu (a)metode tes,dan(b)
metode notes. Adapun metode nontes masih dapat dirinci lagi seperti dibawah ini.
  1. Wawancara disebut juga lisan ,yaitu suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara(interviewer)untuk memperoleh dari responden.
Ditinjau dari segi pelaksanaannya,wawancara dibagi menjadi tiga jenis.
1) Wawancara Bebas
2) Wawancara Terpimpin
3) Wawancara Bebas Terpimpin
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode wawancara ,antara lain sebagai berikut
1) Pelaksanaan Wawancara
2) Prosedur Wawancara
3) Sikap Pewawancara
  1. Observasi
Obsernasi merupakan aktivitas penelitian dalam rangka mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui proses pengamatan dilapangan.
Menurut keberadaan pengamat dilapangan ,observasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Pengamatan terlibat (observasi partisipasi)
2) Observasi tak terlibat (observasi nonpatisipasi)
Penggunaan observasi dalam pengumpulan data mempunyai keutungan dan kelemahan sebagai berikut.
1) Keuntungan Observasi
a) Pengamat mempunyai kemungkinan untuk langsung mencatat hal-hal, perilaku ,pertumbuhan,dan sebagainya sewaktu kejadian tersebut masih berlaku.
b) Pengamat dapat memperoleh data dari subjek.
2) Kelemahan Observasi
a) Memerlukan waktu yang relative lama untuk memperoleh pengamatan langsung terhadap satu kejadian.
b) Pengamatan biasanya tidak bisa dilakukan terhadap suatu fenomena yang berlangsung lama.
c) Adanya kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin diamati
  1. Angkat atau Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya.
Kuesioner dapat dibeda-bedakan menjadi beberapa jenis,tergantung pada sudut pandanganya.
1) Dipandang dari cara menjawab
a) Kuesioner terbuka artinya member kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.
b) Kuesioner tertutup artinya responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan.
2) Dipandang dari jawaban yang diberikan
a) Kusioner langsung,yaitu responden menjawab tentang dirinya
b) Kusioner tidak langsung yaitu jika respoden menjawab tentang orang lain
3) Dipandang dari bentuknya
a) Kusioner pilihan ganda
b) Kusioner isian
c) Check-list
d) Rating-scale
Keuntungan dari metode kuesioner antara lain sebagai berikut.
1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti
2) Dapat dibagikan secara serentak kepada responden yang jumlahnya relatif banyak
3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing
4) Dapat dibuat anonym sehingga responden bebas,jujur,dan tidak malu-malu menjawab.
5) Dapat dibuat tersandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
Kelemahan dari metode kuesioner antara lain sebagai berikut.
1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak di jawab.
2) Sering kali sukar diberi validitasnya (kesahihannya)
3) Tidak jujur
4) Sering kali tidak kembali,terutama jika dikirim lewat pos.
5) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama.
  1. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis.
Pada umumnya,secara garis besar pemilihan metode penelitian dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain seperti dibawah ini.
1) Tujuan Penelitian
2) Sampel penilitian
3) Lokasi
4) Pelaksana
5) Biaya dan Waktu
6) Data
6. Menentukan Variabel dan Sumber Data
a. Menentukan variable
Variable merupakan objek penelitian yang bervariasi atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.variabel dapat dibedakan menjadi;
1) variabel kuantitatif,contohnya luas kota,umur,atau banyaknya jam.
2) variabel kualitatif,contohnya presepsi atau pandangan ,atau motivasi.
b. Menentukan Sumber Data
Sumber data ditentukan berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis.
Bila cakupan subjek penelitian itu sangat luas,maka perlu ditetapkan dulu jumlah populasinya,kemudian dipilih sampel yang akan mewakili populasi tersebut.
1) Pupulasi
Populasi merupakan sekumpulan unit-unit elementer.
2) Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil.
Penarikan sampel dari populasi dapat dilakukan dengan beberapa cara.
a) Sampel acak sederhana, maksudnya tiap unit/anggota populasi diberi nomor kemudian ditarik secara acak(random).
b) Sampel sistematik, yang ditarik dengan cara membuat daftar anggota – anggota populasi secara berurutan.
c) Sampel bertingkat (berstrata), yang diambil dengan cara membagi populasi atas kelas-kelas.
d) Sampel cluster, yaitu populasi dibagi atas kelompok menurut area
e) Sampel kuota, dilakukan dengan cara menentukan stratanya(kelas atau golongan yang berupa tingkat atau lapisan)terlebih dahulu menurut sifat-sifat yang dianggap memiliki pengaruh paling dominan terhadap variabel yang sering di tetliti.
f) Sampel sebanding(proportional sampling), hamper sama dengan sampel kuota.
g) Sampel bertujuan (purposive sampling),merupakan cara pengambilan sampel dengan tujuan tertentu.
F. Pengumpulan Data Penelitian
Seperti telah diuraikan diatas ,pengumpulan data penelitian berhubungan dengan instrument penelitian.
Data dalam sebuah penelitian dapat dibedakan menjadi beberapa macam berikut.
  1. Berdasarkan cara memperolehnya
  2. Berdasarkan sifatnya
  3. Berdasarkan sumbernya
Pengumpulan data dalam penelitian dapat dilakukan melalui cara-cara berikut ini.
  1. Studi kepustakaan
  2. Analisis isi media massa
  3. Tes
Tes sebagai instrument penelitian terdiri atas dua jenis,yaitu sebagai berikut.
  1. Tes buatan guru,yaitu tes yang disusun oleh guru dengan prosedur tertentu.
  2. Tes standar ,yaitu tes yang telah tersedia dilembaga tes.
G. Pengolahan/Analisis Data Penelitian
Tahapan dalam pengolahan data meliputi : (1)editing,(2)koding(3)tabulasi data, (4), menganalisis data,dan,(5)generalisasi dan kesimpulan.
  1. Editing
Pada tahapan editing,data yang telah terkumpul melalui daftar pertanyaan(kuesioner).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengeditan data ,antara lain sebagai berikut.
a. Kelengkapan dan kesempurnaan data
b. Kejelasan tulisan
c. Pemahaman catatan
d. Konsistensi data
e. Keseragaman satuan yang digunakan data (uniformitas data ).
f. Kesesuaian jawaban
  1. Pengkodean Data
Setelah tahap editing selesai, maka data-data yang berupa jawaban-jawaban
Responden perlu diberi kode untuk memudahkan dalam penganalisisan data.
Pengkodean data dapat dibedakan atas berikut ini.
a. Pengkodean terhadap jawaban yang berupa angka
b. Pengkodean terhadap jawaban dari pertanyaan tertutup
c. Pengkodean terhadap jawaban dari pertanyaan semiterbuka
d. Pengkodean terhadap jawaban dari pertanyaan terbuka
  1. Tabulasi Data
Tabulasi merupakan proses pengolahan data yang dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam table.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995),tabulasi adalah penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar untuk memudahkan dalam pengamatan dan evaluasi.
Tabel data dapat dilakukan melalui:
a. Tabulasi langsung , dan
b. Lembaran kode (Code sheet)
  1. Tabulasi langsung
Maksudnya data langsung ditabulasi adri kuesioner ke dalam tabel yang sudah dipersiapkan tanpa perantara lainnya.
  1. Melalui lembaran kode (code sheet)
4. Tabulasi Data ke dalam Tabel Frekuensi dan Tabel Silang
  1. Tabel Frekuensi
Tabulasi data ke dalam table frekuensi dilakukan sebelum analisis data, tabel frekuensi disusun untuk semua variabel penelitian yang disusun tersendiri.
  1. Tabel Silang
Tabel ini dibuat untuk mengetahui hubungan antarvariabel
Pengolahan data melalui teknik statistik dapat dilakukan dengan berbagai cara.
  1. Distribusi frekuensi
Biasanya data yang diperoleh penelitian dari lapangan ,masih berupa data mentah.
  1. Ukuran pemusatan (tedensi sentral)
Penyusunan dan penyajian data mentah yang berbentuk distribusi frekuensi (termasuk grafik)hanya memberikan gambaran umum.untuk mendapat cirri khas dalam bentuk sebuah nilai bilangan, penelitian dapat menggunakan ukuran pemusatan (tendensi sentral) berikut ini.
1) Modus
Modus merupakan ukuran pemusatan yang menunjukkan frekuensi terbesar pada suatu perangkat data.
2) Median
Median adalah nilai tengah dalam sebuah kelompok nilai yang sudah diurutkan.
3) Rerata/mean
Rerata/mean adalah niali bilangan yang berasal dari jumlah keseluruhan niali bilangan dibagi dengan banyaknya unit atau bilangan.
Dalam hubungan antarvariabel ini,ada beberapa jenis hubungan yang perl diketahui ,yaitu sebagai berikut.
  1. Hubungan Simetris
Hubungan antara variabel disebut memiliki hubungan simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya.
Hubungan simetris apabila:
a. Kedua variabel adalah indicator sebuah konsep yang sama.
b. Kedua variabel adalah akibat dari suatu faktor yang sama.
c. Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional
d. Kedua variabel mempuyai hubungan karena kebeturan semata-mata.
  1. Hubungan Timbal Balik
Hubungan timbale balik merupakan hubungan antara dua variabel yang saling timbale balik,maksudnya adalah satu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat terhadap variabel lainnya.
5. Analisis dan interpretasi Data
Tujuan utama penelitian sosial adalah mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam rangka mengungkap fenomena sosial.
Interpretasi memiliki dua aspek ,yaitu:
  1. Untuk menegakkan keseimbangan suatu penelitian
  2. Untuk membuat atau menghasilkan suatu konsep yang bersifat menjelaskan.
6. Generalisasi dan Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data,penelitian dapat membuat generalisasi dan kesimpulan dari hasil penelitian.
Perhatikan contoh dibawah ini!
Berdasarkan pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut.
  1. Menyonte adalah perbuatan curang
  2. Siswa-siswa yang suka menyontek tidak pernah belajar
  3. Siswa-siswa yang rajin
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis diatas,maka generalisasinya dapat dibuat sebagai berikut.
  1. Siswa yang tidak pernah belajar
  2. Siswa yang rajin belajar
Dari generalisasi tersebut maka dapat ditarik kesimpulan.
  1. Siswa yang tidak pernah belajar memiliki indikasi untuk menyontek
  2. Siswa yang suka cenderung untuk menyontek
  3. Siswa yang rajin belajar menolak perbuatan menyontek
  4. Siswa yang disiplin menghindarkan diri dari perbuatan menyontek
  5. Siswa yang rajin belajar cenderung tidak melibatkan diri dalam kegiatan menyontek.
  6. Siswa yang disiplin memiliki indikasi untuk menolak melakukan perbuatan menyontek.
H. Penyusunan Laporan Penelitian
Tahap akhir dari suatu kegiatan penelitian adalah menulis atau menyusun laporan penelitian.
  1. Syarat-Syarat Penulisan Laporan
a. Penulisan laporan harus tahu betul kepada siapa laporan itu di tunjukan.
b. Penulisan laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak terlibat dalam kegiatan penelitian.
c. Penulisan laporan menyadari bahwa latar belakang pendidikan, pengalaman ,dan minat pembaca laporan tidak sama.
d. Laporan penelitan merupakan yang poko dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan.
  1. Format laporan Penelitian
Menurut Borg dan Gall (dalam suharsimi Arikunto:1987), salah satu format laporan penelitian adalah seperti disebutkan berikut ini.
a. Bahan/Bagian pendahuluan (Preliminary materials)
b. Gamabaran Laporan /Bagian Inti (Body of paper)
c. Bahan-bahan/bagian penunjang
Secara singkat bagian-bagian laporan penelitian tersebut akan dipaparkan dibawah ini.
a. Bahan/bagian pendahuluan
Di dalam bagian ini penelitian menjelaskan kepada pembaca terutama tentang sistematika tulisan agar pembaca dapat mengikutinya dengan mudah.
b. Bab pendahuluan
Mulai bab ini peneliti sudah memaparkan tentang permasalahan ,apa sebab atau apa alas an penelitian itu dilakukan ,dimana pentingnya.
c. Bab penelaahan kepustakaan
Bagian ini memaparkan kepada pembaca mengenai hal yag telah dirintis oleh penelitian lain untuk memberikan penekanan pentingnya permasalahan.
d. Bab metodologi
Bagian ini menerangkan kepada pembaca tentang subjek,objek,ruang lingkup penelitian,pendekatan yang diambil samapai dengan teknik pengumpulan datanya.
e. Bab penemuan
Bagian inilah yang sebenarnya merupakan inti laporan penelitian.
f. Kesimpulan dan diskusi
Bagi pembaca yang hanya memiliki waktu sedikit,biasanya yang dibaca hanya tujuan’hipotesis’dan hasil penelitian(kesimpulan penelitian).
g. Memprestasikan hasil Penelitian
Setelah Anda pahami bagaimana langkah-langkah melakukan suatu penelitian.
I. Penyusunan Artikel Hasil Penelitian
Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka ataupun abjad.
  1. Judul
  2. Nama penulis
  3. Sponsor
  4. Abstrak dan kata kunci
  5. Pendahuluan
  6. Metode
  7. Hasil
  8. Pembahasan
  9. Kesimpulan dan saran
  10. Daftar rujukan
J. Mempresentasikan Hasil Penelitian
Sebuah penelitian belum berarti jika tidak dipresentasikan.
Oleh karena itu ,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan presentasi di kelas ,yaitu sebagai berikut.
  1. Persiapan
Dalam tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,yaitu:
  1. Membuat kerangka utama bahan yang akan dipresentasikan
  2. Mengetahui karakteristik dan dasar pengetahuan pendengar
  3. Mempersempit topic presentasi menjadi beberapa pemikiran utama
  4. Mengadakan latihan presentasi
  1. Teknik Presentasi
Ada beberapa teknik yang harus dikuasai,yaitu sebagai berikut.
  1. Membuat suasana yang santai dan rileks
  2. Menggunakan kata gati personal(misalnya kita)dalam memberikan presentasi
  3. Melakukan kontak mata denga pendengar
  4. Menggunakan suara yang ramah/akrab
  5. Member pertanyaan-pertanyaan kepada pendengar untuk melibatkan mereka
  6. Mengambil kesimpulan sesuai dengan pemikiran yang dipresentasikan
  7. Menyisakan waktu untuk beberapa pertanyaan.
  1. Penggunaan Alat Audio – Visual
  1. Bila menggunaka computer periksalah apakah hardware yang digunakan cocok dengan software-nya
  2. Datang lebih awal untuk memeriksa alat bantu yang akan digunakan (audio-visual,komputer).
  3. Menggunakan huruf-huruf sederhana
  4. Melengkapi setiap pemikiran utama dengan material yang bisa ditunjukkan
  5. Jangan membagikan kertas/dokumen,termasuk kerangka utama sebelum memulai presentasi.
  1. Moderator
Dalam sebuah prestasi peran moderator sangatlah penting.
  1. Memberi kesempatan kepada para peserta/pendengar untuk bertanya.
  2. Mencegah terjadinya penguasaan forum oleh orang-orang tertentu saja.
  3. Mengatur kesempatan berbicara para peserta/pendengar secar bergiliran.
  4. Mengatur jalannya presentasi agar dapat dipahami oleh semua peserta/pendengar.
READ MORE - penelitian sosial budaya (terkait sk/kd)