Unsur/Faktor Psikologi Pendorong Interaksi Sosial - Imitasi, Sugesti, Simpati, Empati & Identifikasi

Interaksi sosial pada manusia kepada manusia lainnya dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti berbicara, bertatap muka, bertransaksi dagang, belajar pada orang lain, menyakiti orang lain, dan lain sebagainya. Interaksi sosial antar individu merupakan proses yang rumit dan kompleks yang melibatkan faktor-faktor psikologis berikut di bawah ini (disertai pengertian / definisi) :
1. Imitasi
Imitasi adalah meniru orang lain mulai dari sikap, perilaku, gaya, cara berfikir, penampilan, keterampilan, kemampuan, dan lain-lain. Imitasi yang baik perlu didahului oleh penerimaan, penghormatan, pengaguman, dll pada sesuatu yang hendak ditiru tersebut.
2. Sugesti
Sugesti adalah mempengaruhi seseorang atas suatu pandangan, pemahaman, sikap, dsb ketika yang menerima sugesti dalam keadaan tidak berpikir rasional karena diberi sugesti oleh orang yang dikagumi, dihormati, berwibawa, karismatik, pemuka agama, penguasa, golongan mayoritas, dan lain sebagainya.
3. Simpati
Simpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain yang seolah-olah merasakan perasaan orang lain. Contoh : Membantu korban bencana alam.
4. Empati
Empati adalah rasa simpati yang sangat mendalam yang mampu memberikan pengaruh pada kejiwaan dan atau fisik seseorang. Contoh : rasa rindu yang terlalu dalam bisa menyebabkan seorang gadis menjadi panas dingin akibat tidak direstuinya hubungan cinta dengan kekasihnya.
5. Identifikasi
Identifikasi adalah imitasi yang mendalam sehingga ingin menjadi sama dengan pihak lain baik secara disengaja maupun tanpa disengaja. Contoh : Seseorang ingin menjadi seperti Tukul Arwana akan berupaya bergaya tingkah laku seperti Tukul.

4 comments:

najihulhimam mengatakan...

interaksi didalam kelas kita kok kesanya blok-blokan n sayap-sayapan y rik ..hehe

Ricky dan hidayat sekarang berteman mengatakan...

iya hehehe mungkin sistem tempat duduknya perlu dirubah dari yang sayap-sayapan jadi lesehan tanpa kursi,,,biar intim dan eksklusif...
wkwkw

Saeful Romadhona mengatakan...

Saya sangat setuju dengan konsep lesehan,pasti terinspirasi dari SMA Matohari. Tapi menurut saya bukan sistem tempat duduknya, mungkin masing-masing anak sudah nyaman dengan posisi duduknya jadi enggan untuk berpindah-pindah tempat duduk.
mungkin juga ada rasa takut, takut kehilangan masa-masa indah bersama tempat duduknya.

Ricky dan hidayat sekarang berteman mengatakan...

ide bagus,nanik selalu duduk di pojok kanan nomor dua,kursi itu ada kenangannya,,,dan nanik sangat mencintai kursi itu hingga ia lebih memilih mengontrak kursi dari pada mengontrak kos-kosan,,,andai saja kursi itu di lelang pasti nanik sedih karna belahan jiwanya telah hilang,,,saran saya semoga kursinya diganti dengan kursi matori yang memanjang,itu kan daya tampungnya banyak,,dan mempererat tali silaturahmi,amin

Posting Komentar